Konsep
desain prototype merupakan bentuk dasar dari sebuah produk yang mana bisa
digunakan untuk menyampaikan berbagai macam informasi mengenai gambaran produk
yang akan dibuat. Prototype sendiri merupakan tahapan yang sangat penting dalam
rencana pembuatan sebuah produk, karena hal ini menyangkut keunggulan dari
produk tersebut yang nantinya akan menentukan kemajuan dari sebuah usaha.
Untuk
membuat desain prototype sebuah produk, kamu harus mengerti apa itu prototype
produk, yaitu bentuk nyata sebuah produk atau ide rancangan berupa versi 3D, model
sketsa pada kertas, maupun media lain yang menampilkan serupa. Tahap membuat desain
prototype ada beberapa katagori berdasarkan dari fungsinya masing-masing.
Lalu bagaimana
cara membuat desain prototype yang baik, menarik dan unik? Berikut ini ada 5 langkah
membuat prototype untuk sebuah produk:
Diagram Rinci atau Sketsa
Langkah pertama
yang dilakukan adalah menciptakan sebuah konsep desain prototype dalam bidang
sketsa rinci ataupun diagram. Tujuan pembuatan sketsa ini ialah untuk menangkap
ide sebanyak mungkin dengan cara visual.
Idealnya
desainer harus memiliki dua sketsa konsep, yakni sketsa desain yang nantinya
akan menunjukkan bagaimana produk mungkin muncul setelah selesai dan sketsa
teknis yang nantinya akan menunjukkan dimensi sebuah produk, bahan, dan
bekerja. Kegiatan sketsa ini dapat menggunakan software maupun pada media kertas.
Pembuatan Model 3D
Langkah yang satu ini merupakan langkah opsional, yakni mentransfer sketsa konsep yang dibuat ke dalam software pemodelan 3D. Kegiatan yang satu ini akan sangat membantu bagi investor maupun mitra dalam memvisualisasikan produk dengan lebih baik. Kegiatan ini juga bisa dijadikan alat untuk membuat salinan cetak 3D prototype yang dibuat.
Baca juga: Cara membuat prototype yang interaktif untuk mobile apps
Pembuatan ‘Bukti dari Konsep’
Setelah berhasil
membuat ide yang telah divisualisasikan dalam perangkat lunak 3D, desainer bisa
mencetak ide tersebut untuk pembuktian dari konsep yang telah dibuat. Jika
produk yang dibuat terbilang kompleks yang membutuhkan bantuan pihak lain
(teknisi misalnya), tentunya desainer harus bisa melakukan improvisasi lebih
keras lagi.
Untuk katagori
ini menegaskan kelayakan ide dan menunjukan fungsi pada ide produk tersebut
dengan sebenarnya dan menerapkan konsep yang dijalankan benar-benar bekerja
untuk produk tersebut.
Pembuktian dari
konsep yang dibuat tidak harus terlihat baik atau bahkan menyerupai produk
akhir, namun produk tersebut hanya harus
bekerja sesuai kegunaannya. Pada pemodelan tahap awal, produk yang
dibuat bisa menggunakan produk biasa saja.
Pembuatan Presentasi Prototype
Pada tahapan
ini, model produk yang dibuat harus terlihat seperti produk akhir dan memiliki
fungsi yang sama. Dengan kata lain fungsional pada penampilan produk berupa
wujud nyata dari produk tersebut.
Karena produk
yang dibuat merupakan konsep desain prototype
pertama, desainer tidak perlu khawatir perihal jenis bahan yang akan digunakan
atau bahkan biaya yang dibutuhkan. Tujuan dari prototype pertama ialah untuk
mendapatkan modal kerja yang menyerupai produk akhir. Hasil dari presentasi
prototype ini dapat dirasakan bahkan dapat dijadikan sebuah contoh. Dengan kata
lain tahap presentasi ini adalah demo testing dari produk tsb.
Pembuatan Prototype Siap Produksi
Setelah semuanya
selesai dan presentasi prototype atau prototype pertama sesuai dengan yang
diinginkan, langkah selanjutnya adalah membuat prototype siap produksi. Modifikasi
dari tahap presentasi prototype, Yang berfungsi sebagai bahan atau contoh
produk yang siap diproduksi secara masal.
Desainer mulai melakukan proses biaya dan kelayakan analisis produk yang akan dibuat. Pada tahapan ini pula, desainer harus mencari cara untuk meningkatkan estetika dan daya tahan dari produk termasuk di dalamnya mencari keseimbangan antara biaya serta kualitas yang akan ditargetkan pada konsumen.
Jika kegiatan konsep desain prototype siap produksi telah dilaksanakan, maka desainer bisa menemukan produsen yang sesuai dengan mulai menjual ide yang dibuat secara global.