Seorang UI/UX designer pastinya selalu akrab dengan tools-tools untuk seperti sketch, marvel, adobe illustrator, hingga figma. Dalam membuat desain aplikasi pada smartphone biasanya seorang UI/UX designer akan menguji hasil desain mereka pada sebuah tools untuk mempermudah melakukan customization pada produk dalam sebuah mobile apps atau website. Tools-tools ini disebut dengan mobile app prototyping.
Mobile apps prototyping ini terlihat seperti aplikasi sungguhan yang menunjukan desain pada mobile apps dan fungsi-fungsi dasar sebuah aplikasi pada smartphone. Mobile app prototyping sebagai tools untuk memudahkan dan membuat kinerja seorang UI/UX designer lebih optimal.
Membangun sebuah aplikasi dalam bentuk mobile ataupun desktop pastinya ada step by step yang harus dilakukan mulai dari menganalisa, pengumpulan data, pengujian hingga aplikasi tersebut diluncurkan.
Berikut ini adalah cara membuat prototype untuk mobile apps yang interaktif:
Memilih Tools Mobile Apps Prototype
Terdapat banyak tools mobile app prototyping yang bisa digunakan, kamu bisa memilihnya sesuai dengan feature yang kamu butuhkan. Misalnya, Marvel merupakan tool prototyping yang cocok untuk mendesain website desktop dengan efisien dan mudah.
Tools ini sangat responsive, kamu bisa mengunduhnya langsung di situs resmi Marvel. Tools ini juga bisa di unduh melalui Play Store untuk pengguna Android dan iStore untuk pengguna iOS.
Untuk pengguna awal menggunakan tools ini tidaklah sulit, kamu hanya perlu login menggunakan akun Google pada Google Drive atau akun Marvel. Tools prototype yang satu ini support file berupa PSD, PNG, JPG, GIF hingga Sketch.
Tools Marvel juga dapat membantu designer menentukan perangkat gadget mana yang paling cocok sebagai tester dari aplikasi yang sedang dikembangkan seperti iPhone, iPad atau smarphone berbasis Android dan perangkat lainnya. Hebatnya lagi, tools prototype yang satu ini tidak perlu menggunakan coding dalam pengerjaannya. Tentunya tidak akan menyulitkan designer UI/UX yang tidak mengerti Bahasa pemrograman.
Baca juga: Cara membuat skema warna yang baik
Tools mobile apps prototype lain yang juga responsive dan tidak perlu menggunakan Bahasa pemrograman adalah; Sketch, Adobe Illustrator, Adobe Xd, Figma, dan Zeplin.
Menentukan Konsep yang Akan Dibuat
Langkah kedua dalam membuat mobile app prototyping yang efektif untuk aplikasi mobile adalah menentukan konsep dari tampilan mobile apps yang akan di develop. Seorang UI/UX designer pastinya telah melakukan riset pada tampilan layout mobile apps yang akan di rancang.
Pembuatan konsep ini sebenarnya terdapat dua cara, dengan menggunakan sketch on paper atau menggambarkan konsep pada selembar kertas secara manual atau bisa juga dengan menggunakan tools prototyping yang dilakukan secara digital.
Keunggulan dari menggunakan cara manual menggunakan sketch on paper dapat menentukan keinginan user saat menggunakan aplikasi tersebut. Cara ini juga bisa mempercepat eksekusi pengujian design secara live kepada user.
Baca juga: Apa itu mobile marketing? Begini penjelasannya!
Sedangkan menggunakan cara praktis yaitu cara digital dengan menggunakan tools mobile apps prototype tampilan design jauh terlihat lebih nyata, karena dari segi warna, tata letak hingga demo tutorial menggunakan aplikasi tersebut bisa dilakukan sesuai flow yang telah dirancang oleh UI/UX designer.
Saat ini untuk melakukan rancangan dan pengujian pada aplikasi, mobile app prototyping yang banyak digunakan adalah yang berbasis komputasi cloud. Platform berbasis cloud ini pengguna bisa membagikan hasilnya desain rancangannya lebih mudah tanpa harus mengunduh file tersebut lebih dahulu.
Karena platform tools mobile app prototyping jenis cloud tersimpan secara otomatis (autosave) ketika user menggunakan Google Drive. Oleh karena itu, sebelum menggunakan tools mobile apps prototype ini disarankan login terlebi dahulu menggunakan akun Google Drive atau Dropbox atau akun tools yang digunakan.