Warna adalah salah satu hal yang menarik untuk di bahas. Dalam dunia desain di era digital, warna yang disajikan lebih beragam. Selama ini mungkin kita hanya mengenal beberapa warna saja yang familiar dalam kehidupan. Jika kita telisik lebih dalam, warna sesungguhnya lebih beragam, bahkan bisa mencapai lebih dari 1 juta warna. Sayangnya tidak semua warna tersebut dapat ditangkap oleh mata manusia. Hal ini menyebabkan kita biasanya memilih warna yang sama dengan yang diinginkan oleh orang lain.
Dalam dunia desain, para desainer dituntut untuk menemukan warna yang dapat memberikan kesan positif dan sesuai dengan klien sehingga hasil yang dikerjakan dapat diterima. Para desainer ini perlu memilih warna yang dapat memberikan pengaruh pada hati, emosi yang kemudian dicerna menjadi sebuah ketertarikan yang tidak disadari sebelumnya. Disinilah mereka perlu menyeimbangkan kedudukan warna dan ketertarikan psikologi melalui teori warna. Dalam teori warna ini ada beberapa hal yang perlu dilakukan dan juga harus dihindari oleh para desainer warna ini.
Hal yang perlu dilakukan dalam pemilihan warna
Memahami diagram warna
Diagram warna bisa didapatkan dengan mencampurkan warna. Campuran warna-warna primer seperti merah, biru dan kuning akan menghasilkan warna sekunder seperti hijau, ungu dan orange. Jika warna sekunder tersebut di campurkan dengan warna-warna primer maka akan menghasilkan warn ketiga yang lebih beragam. Warna-warna ini akan mengirimkan temperatur yang berbeda dari masing-masing yang akan turut mempengaruhi psikologi siapa saja yang melihatnya.
Psikologi warna
Warna merupakan hal yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Secara psikologi warna juga memberikan pengaruh pada kehidupan. Misalnya seseorang yang akan membeli sebuah buku. Buku baru yang di pamerkan oleh penjual harus dibeli tanpa boleh membuka bungkus plastiknya. Pembeli biasanya mencari pertimbangan untuk membeli yang salah satunya adalah warna sampulnya. Masing-masing warna mewakili simbol-simbolnya masing-masing, misalnya warna merah melambangkan rasa panas atau semangat dan biru lebih condong pada rasa dingin.
Warna undertone
Warna undertone merupakan warna yang tidak terlihat secara kasat mata. Warna undertone ini tidak muncul sebagai warna yang tertangkap mata pertama kali namun jika diperhatikan maka warna ini akan muncul. Salah satu yang terlihat pada warna biru yang jika ditarik lebih dalam akan terkesan memiliki semburat merah.
Hal yang harus dihindari dalam pemilihan warna
Tidak memperhatikan diagram warna
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya jika masing-masing warna bisa terbentuk dengan pencampuran warna lainnya. Itulah mengapa setiap warna saling mempengaruhi satu sama lain. Jika tidak, anda bisa mendapati warna yang kontras akibat perpaduan yang tidak sesuai. Salah-salah anda bisa menyakiti mata orang yang melihatnya.
Tidak menyesuaikan warna dan tulisan
Jika anda akan membeli buku yang sesuai dengan keinginan maka yang pertama anda lihat adalah judulnya. Judul yang berupa tulisan ini harus yang mudah terlihat oleh pembeli. Maka biasanya desain warna yang akan dipilih berlawanan dengan warna tulisan. Warna sampul yang kontras dan ukuran font dari tulisan yang sesuai akan menarik mata siapa saja yang memandangnya.
Tidak menyesuaikan warna di sekitarnya
Salah satu warna bisa berubah tergantung perspekstif yang melihat. Warna A bisa berubah menjadi warna B yang sedikit lebih terang atau gelap jika kita melihatnya sebagai sebuah kesatuan dengan warna yang ada di sekitanya. Gambar bintang bisa tidak terlihat hanya karena sampul buku secara garis besar berwarna kuning atau orange.
Banyaknya warna yang ada di dunia ini mungkin akan membuat anda bingung menentukan warna apa yang seharusnya dipilih untuk memuaskan siapa saja yang melihatnya. Ada beberapa orang yang dengan secara khusus mempelajari teori warna secara khusus demi mendapatkan pilihan warna yang sesuai. Maka tidak salah jika anda melakukan hal serupa juga.